
Salam pagi
Sapa pagiku kali ini untuk nasi
Yang tak pernah putus asa menyambung nyawa kita
Meski harga beras kian melambung tinggi
Sedang taraf hidup petani tak juga meningkat
Do'aku untuk jalanan yang dibangun atas keringat rakyat
Tapi dengan balutan utang luar negeri
Yang tak bosan mencekik mereka
Dalam pemiskinan-pembodohan
Senyumku untuk darah
Yang mengalir di setiap inci dan lekuk tubuh kita
Hingga masih bertahan dalam gempuran masa
Yang makin tak manusiawi
Maka,
Sampaikan salamku untuk nasi
Yang setiap butirnya berisi perjuangan
Sampaikan salamku untuk jalanan
Yang melahirkan pergerakan
Sampaikan salamku untuk darah yang memerah
Mengukuhkan kita dalam perlawanan
Demi pembebasan.
Dipersimpangan masa, 06092008
Mayshiza Widya Uyex
Do'a (dalam) kalut
Tuhan…
Beri aku satu janji
Satu saja, cukuplah.
"Kembalikan dia kepadaku!"
Mungkin terlalu sering, aku memintanya
Tapi, kumohon…
Hanya untuk kali ini
"Terima kasih!"
Menjelang natal, 2006
Widya Robin

Tidak ada komentar:
Posting Komentar